.breadcrumbs{padding:0 5px 5px 0;margin:0 0 5px;font-size:11px;border-bottom:1px dotted #ccc;font-weight:normal}

Featured Post 8

Sunday 13 May 2012

Profil Pesawat Sukhoi SJ 100

Sukhoi Superjet 100 (SJ 100) yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (9/5/2012) merupakan pesawat generasi baru buatan Rusia. Pesawat canggih itu merupakan jenis komersial pertama ala Sukhoi, yang lebih dikenal sebagai produsen jet tempur. Dalam siaran pers Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu (9/5/2012), disebutkan bahwa SJ 100 terbang pertama kali pada Mei 2008 dan telah menerima sertifikat dari badan sertifikasi Rusia (Russian certification institute/IAC AR) pada Januari 2011. Sebulan kemudian, pesawat SJ 100 kembali memperoleh sertifikat dari Badan Keamanan Penerbangan Eropa (European Flight Security Agent).

Dua bulan setelah mendapat sertifikat kelayakan dan keamanan terbang dari Eropa, seri pertama pesawat ini dibeli perusahaan penerbangan nasional Armenia, Armavi, pada April 2011. Di Indonesia, pesawat penumpang ini sudah dipesan oleh Kartika Airlines dan Air Aviation.

Jet modern itu dibuat oleh Rusia (Sukhoi) bekerjasama dengan Alenia Aeronautica, sebuah perusahaan penerbangan Italia yang merupakan anak perusahaan raksasa industri penerbangan dan pertahanan, Finmeccanica.

Superjet 100 ditenagai mesin yang dikembangkan oleh PowerJet. Dengan banderol sekitar US$35 juta, disebut-sebut harganya lebih murah dibandingkan dengan produk perusahaan lain. Dikabarkan pula, hingga awal 2011, sebanyak 300 Sukhoi SJ 100 telah ludes terjual.

Sukhoi SJ 100 memiliki fitur sistem kontrol elektronik 'fly-by-wire' yang dapat menambah dan mengurangi gigi untuk pendaratan, selain sistem rem sebagai kestabilan pesawat ketika menahan beban berat.

Sejatinya, pesawat jenis ini memiliki dua varian, yaitu berkapasitas 78 dan 98 kursi. Untuk varian pertama, memiliki panjang 26,44 meter, tinggi 10,3 meter, dan rentang sayap 27,8 meter.

Pesawat varian pertama memerlukan landasan sepanjang 1.515 meter untuk tinggal landas. Sementara itu, berat maksimum saat tinggal landas pesawat ukuran ini adalah 38.820 kilogram. Berat maksimum mendaratnya 35.000 kilogram. Kapasitas angkut maksimal 9.130 kilogram. Memiliki jarak tempuh antara 2.900 hingga 4.550 kilometer.

Sementara, pesawat varian kedua memiliki panjang 29,9 meter, tinggi 10,3 meter, dan rentang sayap 27,8 meter, dan memerlukan landasan sepanjang 1.803 meter untuk tinggal landas. Berat maksimum saat tinggal landas 45.880 kilogram. Kapasitas angkut maksimal 12.245 kilogram. Kemampuan jelajahnya 2.950 hingga 4.420 kilometer.

Masing-masing memiliki kabin selebar 3,2 meter dengan tinggi kabin 2,1 meter. Keduanya juga sama-sama menggunakan mesin PowerJet SaM146, 2 x 156000 lb. Kecepatan maksimum 870 kilometer per jam.

SJ100 sangat krusial bagi Rusia untuk menjadi pemimpin dalam industri penerbangan modern. Pesawat itu juga diharapkan mengubah penilaian publik terhadap hasil industri penerbangan Rusia yang selama ini selalu terkait dengan sejumlah kecelakaan. Pesawat dengan jarak tempuh menengah ini merupakan rival dari produsen pesawat terbang sejenis seperti Embraer (Brasil) dan Bombardier (Kanada).

Superjet yang jatuh di Bogor dalam rangka Joy flight itu adalah jenis varian pertama berkode Sukhoi 100 FN RA36801. Ada 41 orang berada di dalamnya. Burung besi Rusia itu lepas landas dari Halim pukul 14.00 WIB, lalu hilang kontak pada pukul 14.50 di koordinat 06.43.08 S dan 106.43.15 BSN. (HP)

No comments:

Post a Comment